Kunjungan ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

#DigislamicSchool

Oleh: Didi Suradi, M.Pd.

Rabu, 27 November 2019, Yayasan Al Muslim melakukan kunjungan dan diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia Bapak Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M., di gedung Perpustakaan Nasional lantai lima. Sebelumnya kami mengajukan surat permohonan untuk dapat bertemu langsung dengan beliau, dan alhamdulillah permohonan kami disetujui. Maksud dan tujuan pertemuan ini adalah dalam rangka mendapatkan informasi tentang berbagai pelatihan dan kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Perpusnas, yang dapat diikuti oleh guru-guru di Yayasan Al Muslim. 

Sebagaimana diketahui, bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi guru dan peserta didik, maka fungsi perpustakaan harus ditingkatkan. Oleh karena itu, para petugas yang terlibat didalamnya harus ditingkatkan pula kompetensinya, dalam hal ini adalah Kepala Perpustakaan dan Pustakawan. Tanpa kompetensi dan pengetahuan yang cukup tentang tata kelola perpustakaan, mustahil dapat meningkatkan minat membaca dan menulis para guru dan peserta didik.

Pada kesempatan ini juga, kami meminta saran dari Bapak Kepala Perpustakaan Nasional tentang bagaimana mengembangkan perpustakaan dan sumber bacaannya. Tidak hanya berupa buku-buku yang berbentuk fisik, namun juga buku-buku digital. Beliau menyampaikan, bahwa yang terpenting itu, bukan pada seberapa banyak koleksi buku yang tersedia, tetapi bagaimana buku-buku itu mudah diakses dan menarik untuk dibaca.

Sebagai cenderamata, Yayasan Al Muslim menyerahkan buku-buku tulisan guru dan peserta didik yang sudah ber ISBN. Kepala Perpustakaan mengungkapkan rasa senangnya atas hasil karya ini, beliau sangat mengapresiasi dan memotivasi agar lebih banyak lagi karya seperti ini dikemudian hari. Yayasan Al Muslim, memiliki pogram satu kelas satu buku. Artinya setiap satu peserta didik diminta membuat sebuah tulisan dengan tema yang sudah ditentukan oleh wali kelas masing-masing, kemudian tulisan tersebut dikumpulkan dan dicetak menjadi satu buah buku. Setidaknya setiap satu tahun ada satu buku yang diterbitkan dari tiap kelas.

Demikian pula dengan guru-gurunya. Banyak guru Al Muslim yang tergabung dengan komunitas menulis, seperti Media Guru (MG) dan Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya (KGPBR). Guru-guru ini sangat produktif menulis di media cetak, terutama surat kabar dan majalah pendidikan. Mereka juga menulis dan menerbitkan buku pribadi maupun antologi. 

Setelah diterima oleh Bapak Kepala Perpustakaan Nasional, kami menuju menuju lantai dua untuk mencetak kartu anggota perpustakaan nasional. Mengakhiri kunjungan ini, kami naik ke lantai dua puluh empat untuk menikmati panorama kota Jakarta dari ketinggian sekaligus berswafoto sebagai kenang-kenangan.

Leave a Reply

Sharing is caring