#DigislamicSchool
Oleh: Ipu Puspita Dewi, S.Si.
“Istighfar….” Suara bariton terdengar membahana di aula lantai 4 SMP almuslim.
Seketika suasana menjadi senyap, hanya lantunan istighfar yang terdengar lirih keluar dari mulut peserta qiyamul lail. Saat itu, Jum’at, 30 Agustus 2019 pukul 19.30, sesosok tubuh tinggi tegap dengan syal membalut leher berdiri di depan peserta yang benaknya dipenuhi rasa ingin tahu tentang siapa orang yang akan memotivasi mereka kali itu.
Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kesuma atau biasa dikenal dengan nama Dik Doank, mampu menghipnotis siswa – siswi smp kelas 9 sejak awal acara motivasi hingga akhir acara.
Selama kurang lebih 2 jam lamanya siswa- siswi diajak untuk lebih mengenal dirinya, mengenal bahwa islam itu agama yang penuh dengan rahmat dan keadilan, dan diajak untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Selama acara berlangsung, tidak ada satu anak pun yang berniat untuk izin keluar maupun mengantuk, padahal selama seharian mereka melakukan aktivitas belajar dan bimbingan belajar, semua terlihat antusias, terlebih ketika Bang Dik Doank meminta mereka menggambar pohon. Kenapa pohon? Ini filosofi keadilan.” Islam itu agama yang adil”, ujarnya. Manusia itu sangat membutuhkan pohon untuk bernafas.
“Pohon itu adalah ayat”, sambungnya.
“Coba lihat di sekitar kita, bangunan, buku, dan benda-benda di sekitar kita banyak terbuat dari pohon, kita bernafas pun membutuhkan pohon, karena itu, TANAM lah pohon”.
Maa Syaa Allah, beliau mengajarkan kita untuk peduli terhadap lingkungan, hal tersebut senafas dengan visi misi sekolah kami menjadi khalifahtulloh fil “ardh yang rahmatan lil ‘alamiin. Seiring dengan program unggulan kami, Green Education.
Pohon itu ayat Allah secara Kauniyah . Allah telah mengabadikannya dalam ayat-Nya secara Kauliyah diantaranya;
{وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ} [الأنعام: 99]
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang* korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. [Al-An’aam:99]
{فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ (24) أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا (25) ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا (27) وَعِنَبًا وَقَضْبًا (28) وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا (29) وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30) وَفَاكِهَةً وَأَبًّا (31) مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ} [عبس: 24 – 32]
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. [‘Abasa: 24-32]
{أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ} [الحج: 18]
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? [Al-Hajj:18]
{وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ} [الرحمن: 6]
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada nya. [Ar-Rahman: 6]
Terakhir pesan beliau adalah; Tanamkan sikap ikhlas, Jujur, dan Istiqomah.
Terimakasih Bang Dik, semoga kita diberikan kesempatan dan kemudahan untuk bisa bersua lagi.